Menu Tab

KOMPAS.com - Edukasi

Kamis, 26 Februari 2009

Pengenalan PRADO

Setalah kita mengetahui dasar-dasar dari PHP sekarang kita akan belajar tentang PRADO
Framework (dapat di download di http://www.pradosoft.com/download/). Di mana sistem
PRADO Framework di rancang konsepnya seperti pada ASP.NET sehingga bagi programmer
ASP.NET beralih ke PHP dengan menggunakan framework ini cukuplah mudah dan
sebaliknya.
PRADO (PHP Rapid Application Development Object-oriented) Framework adalah kerangka
pemrograman berbasis-komponen dan kendali-event untuk mengembangkan aplikasi Web
dalam PHP 5. Tujuan utama dari PRADO adalah menghidupkan usabilitas secara maksimum
dalam pemrograman Web. Dengan usabilitas, kami artikan tidak hanya menggunakan ulang
kode yang dimiliki seseorang, tapi juga menggunakan ulang kode orang lain dalam cara yang
mudah. Yang terakhir lebih penting karena menghemat usaha penciptaan roda dan
menghemat waktu pengembangan secara dramatis. Pengenalan atas konsep komponen adalah
untuk tujuan ini.
PRADO banyak dikutip sebagai kerangka kerja yang unik. Kenyataannya, ia begitu unik
sehinggi ia dapat mengalihkan pemrograman PHP yang membosankan menjadi tugas yang
menyenangkan. Daftar berikut adalah ringkasan pendek dari fitur utama PRADO adalah
Usabilitas - Kode mengikuti protokol komponen yang dapat digunakan secara
berulang-ulang. Ini menguntungkan tim pengembang selama bekerja karena mereka
dapat menggunakan kembali pekerjaan mereka sebelumnya serta mengintegrasikan
pekerjaan pihak lain dengan mudah.
  • Pemrograman kendali-event - Aktivitas pengguna-akhir, seperti mengklik pada tombol kirim, dianggap sebagai event server dengan begitu para pengembang lebih terfokus pada menghadapi interaksi pengguna.
  • Integrasi tim - Penyajian dan logika disimpan secara terpisah. Aplikasi PRADO dapat berganti tema.
  • Kontrol Web bertenaga - PRADO hadir dengan set komponen bertenaga berkenaan dengan antarmuka pengguna Web. Halaman Web interaktif tinggi dapat dibuat dengan beberapa baris kode. Sebagai contoh, menggunakan komponen datagrid, seseorang bisa dengan cepat membuat sebuah halaman yang menyajikan tabel data yang membolehkan banyak halaman, pengurutan, penyuntingan, dan penghapusan baris data.
  • Dukungan database kuat - Sejak versi 3.1, PRADO telah dilengkapi dengan dukungan database lengkap yang secara alami ditulis dan selanjutnya cocok dengan kerangka kerja PRADO lainnya. Berdasarkan kompleksitas dari obyek bisnis, seseorang dapat memilih untuk menggunakan akses data berbasis-PDO, atau rekaman aktif yang lebih umum dikenal, atau skema pemetaan obyek bisnis lengkap SqlMap.
  • Dukungan AJAX - Menggunakan AJAX dalam PRADO jauh lebih mudah dengan kontrol aktif inovatif yang diperkenalkan sejak versi 3.1. Dengan mudah Anda dapat menulis aplikasi AJAX-enabled tanpa menuliskan satu barispun kode javascript. Kenyataannya, menggunakan kontrol aktif tidak jauh berbeda dengan menggunakan kontrol Web reguler non-AJAX.
  • Dukungan I18N dan L10N - PRADO menyertakan dukungan lengkap untuk membangun aplikasi dengan multipel bahasa dan lokal.
  • Sesuai XHTML - Halaman Web yang dibuat oleh PRADO sesuai dengan XHTML.
  • Akomodasi dari pekerjaan yang sudah ada - PRADO adalah kerangka kerja umum dengan fokus pada lapisan penyajian. Tidak mengecualikan para pengembang dari pemakaian librari kelas atau kit piranti yang sudah ada. Sebagai contoh, seseorang dapat memakai AdoDB atau Creole untuk berhadapan dengan DB dalam aplikasi PRADO-nya.
  • Fitur lainnya - Penangangan kesalahan/kekecualian bertenaga serta pencatatan pesan; cache generik dan cache output selektif; penanganan kesalahan yang dapat dikustomisasi serta dilokalisasi; otorisasi dan otentikasi yang yang dapat diperluas; ukuran keamanan serperti pencegahan naskah situs-silang (XSS), proteksi cookie, dll.
Adapun struktur utama aplikasi PRADO secara default tampak pada gambar 3.1 berikut:


Gambar 3.1 Struktur framework PRADO

Adapun penjelasan dari struktur frameworknya adalah sebagai berikut:
















































































































Nama Jenis Keterangan
demos Direktori Di dalam direktori ini terdapat beberapa contoh aplikasi yang menggunakan framework PRADO.
docs Direktori Di dalam direktori ini terdapat beberapa dokumentasi tentang penggunaan Framework PRADO.
editors Direktori Di dalam direktori ini terdapat sebuah file yang berfungsi sebagai editor tag pada Dreamwaever.
framework Direktori Di dalam direktori ini terdapat inti dari pemrograman PRADO, apabila kita akan membuat suatu aplikasi prado maka file direktori ini harus disertakan untuk menjalankan aplikasinya.
requirements Direktori Di dalam direktori ini terdapat sebuah file yang berfungsi untuk mengcek apakah server kita sesuai dengan PRADO.
tests Direktori Di dalam direktori ini terdapat beberapa contoh atau hasil dari testing aplikasi sederhana dari tiap kontrol-kontrol yang terdapat dalam PRADO.
Copyright File Berisi file tentang hak cipta pengunaan PRADO Framework.
History File Berisi file tentang perkembangan sistem PRADO Framework.
Upgrade File Berisi file tentang cara melakukan pembaharuan suatu aplikasi terhadap versi yang terbaru.
index File File ini berfunsi sebagai menu utama dalam informasi setiap data yang telah kita baca sebelumnya.



Untuk gambar 3.2 adalah hasil dari file index.html di jalankan dari server Apache kita sebagai
berikut:
Gambar 3.2 Tampilan awal dari framework PRADO.

Setelah itu kita akan membuat project pertama kita dengan menggunakan Dreamwaever,
sebelum itu kita akan melakukan penginstallan extension dari PRADO dengan menggunakan
Adobe Extension Manager CS3 (disini penulis menggunakan Adobe Dreamwaever CS 3),
adapun tampilan dari tampak pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Tampilan Adobe Extension Manager
Setelah kita jalankan saatnya menginstall extension dari PRADO dengan menekan keyboard
CTRL+O atau mengklik “File->Install Extension ...”, setelah itu pilih file PRADO.mxp pada
folder editors pada susunan direktori dari hasil PRADO.
Setelah itu buka file MMDocumentTypes.xml pada “C:\Program Files\Adobe\Adobe
Dreamweaver CS3\configuration\DocumentTypes\” (sesuaikan dengan tempat installasi
Anda). Tambahakan sturktur document XML kita dengan pada id=”HTML” menjadi seperti
berikut:
... winfileextension="html,htm,shtml,shtm,stm,tpl,lasso,xhtml,page " macfileextension="html,htm,shtml,shtm,tpl,lasso,xhtml,ssi,page " file="Default.html" writebyteordermark="false"> ...
Setelah itu jalankan dreamwaever Anda dan lakukan pembuatan project dengan mengklik
menu “Site->New Site...”, maka akan muncul kotak dialog seperti pada gambar 3.4 dengan
mengklik tab pada “Advanced”
Gambar 3.4 Tampilan Configure Site Managemen
Setelah Anda isi semua data yang ada pada Category kemudian tekan tombol “OK” maka
akan menampilkan hasil seperti gambar 3.5
Gambar 3.5 Hasil dari setting management project
Setelah itu buatlah sebuah direktori dan file seperti pada gambar 3.6 dengan cara mengklik
kanan pada area project management.
Gambar 3.6 Susunan project

Penjelasan dari fungsinya adalah sebagai berikut:
  1. Folder assets, berfungsi untuk menampung segala hal yang berhubungan dengan sistem aplikasi sehingga jika menggunakan sistem operasi linux folder ini harus kita setting hak aksesnya menjadi 775. untuk folder ini wajib tersedia dalam pembuatan aplikasinya.
  2. Folder frameworks, berfungsi untuk meletakkan file-file dan folder-folder dari framework pada PRADO pada gambar 3.1.
  3. Folder protected, berfungsi meletakkan UI dan kode pemrograman kita dalam membuat suatu aplikasi.
  4. Folder themes, berfungsi untuk meletakkan file CSS kita dimana nanti file ini yang akan mengatur segala bentuk pewarnaan dan bentuk suatu halaman menurut style dari CSS kita.
  5. File index.php, berfungsi untuk menghubungkan aplikasi kita ke dalam frameworkPRADO.
Setelah itu kita akan membuat aplikasi kita pada folder “protected” maka kita buat susunan
direktori dan file seperti pada gambar 3.7
Gambar 3.7 susunan direktori aplikasi kita
Di sini kita akan kita jelaskan fungsi dari folder masing-masing pada gambar 3.7 adalah
sebagai berikut:
  1. Folder App_Code, berfungsi meletakkan file kode kontrol kita dan component tambahan dari pihak lainnya.
  2. Folder App_Database, berfungsi untuk mengatur sistem database kita baik berupa SqlMap atau ActiveRecord.
  3. Folder App_Layout, berfungsi untuk meletakkan file Master Layout kita.
  4. Folder App_Module, berfungsi sebagai kode untuk membuat suatu modul aplikasi.
  5. Folder App_Page, berfungsi untuk meletakkan file UI kita atau tampilan dari web.
  6. Folder App_Portlet, berfungsi untuk meletakkan kontrol yang kita buat sendiri.
  7. Folder App_Resource, berfungsi untuk meletakkan file resource kita.
  8. Folder App_Webservices, berfungsi untuk membuat suatu sistem komunikasi data dengan mengunakan web services.
  9. Folder runtime, berfungsi untuk mencache dan menyimpan data dari website kita.
  10. File “.htaccess”, berfungsi untuk mengatur security server terhadap akses halaman ini serta mengatur hal lainnya. Untuk lebih jelas silahkan lihat pada www.apache.org untuk melihat fungsi dari file “.htaccess”.
  11. File application.xml, berfungsi untuk mengatur sistem aplikasi website yang kita buat.
Secara sederhana yang dibutuhkan adalah point 3, 5, 9, 10 dan 11 untuk menjalankan sebuah
aplikasi yang sederhana. Dimana sistem direktori dalam PRADO pada sub direktori
“protected” yang tidak dapat dirubah adalah “runtime” yang lainnya bisa disesuaikan dengan
keinginan kita. Namun disini kita melakukan penulisan folder mendekati sistem pemodelan
dalam ASP.NET jadi jika kelak kita mengembangkan aplikasi ASP.NET kita tidak akan
kesusahan.
Setelah kita mengetahui tentang seputar PRADO kini saatnya kita membuat aplikasi
sederhana yaitu menampilkan program aplikasi seperti pada gambar 3.8

Gambar 3.8 Tampilan program Hallo.

Langkah-langkah untuk membuat halaman web seperti pada gambar 3.8 adalah sebagai
berikut:
  1. Buatlah struktur direktori dan file seperti pada gambar3.6, setelah itu salin isi direktori framework pada data PRADO ke dalam folder frameworks.
  2. Setelah itu isi file index.php dengan kode program seperti berikut inirun();?>
  3. Setelah itu masuk ke dalam folder protected buatlah folder dan file seperti gambar 3.9 berikut ini
  4. Gambar 3.9 Struktur file dan folder dalam direktori protected

  5. Kemudian pada file “application.xml” kita isikan data seperti berikut ini














    Karena “application.xml” merupakan dokumen dalam format xml maka harus di tutup
    tiap tagnya.
    Pada baris kedua ada tag “” dimana di
    dalamnya terdapat data “id” berfungsi sebagai penamaan dari aplikasi kita, sedangkan
    “mode” berfungsi untuk menentukan jenis dari aplikasi kita. Karena aplikasi dalam
    pembuatan maka kita gunakan metode Debug adapun jenis mode adalah Off, Debug,
    and Performance untuk lebih lanjut kita bahas nanti.
    Normal
    Kemudian ada tag paths berfungsi untuk “include” dalam C++/C atau “import” dalam
    Java, disini PRADO untuk mengimport menggunakan kode “”.
    Setelah itu kita akan membuat services yang berfungsi mengkomunikasi framework
    dengan service apa yang akan dijalankan tampak pada kode diatas kita akan memuat
    service untuk halaman dengan kode sebagai berikut “” untuk “BasePath”
    kita mengisi dengan “Application.App_Page” maksud dengan “Application” adalah
    framework akan membaca data yang ada pada direktori “protected” sehingga jika
    dibaca secara direktori menjadi “protected/App_Page”, jadi Application akan
    mengganti direktori “protected”. Sedangkan “DefaultPage” berfungsi untuk membaca
    halaman manakah yang pertama kali akan di akses oleh server, disini kita
    menggunakan nama “Index.page” maka kita isi dengan “Index”.
  6. Kemudian pada file “.htaccess” kita isikan data seperti berikut ini


  7. Order allow,deny
    Allow from all

  8. Kemudian pada file “Index.page” kita isikan data seperti berikut ini




Modul 3







Perlu diperhatikan bahwa setiap halaman hanya boleh mengandung 1 buah form saja,
jadi untuk membuat form kita gunakan perintah “” sementara untuk
menulis kata “Hallo, Siswa SMK BIMA – Bojonegoro” kita gunakan object Label
dengan menggunakan “
Adapun hasil dari halaman tersebut setelah degenerate oleh server maka client akan menerima
kode program dalam bentuk seperti berikut ini (menekan CTRL+U pada keyboard pada
browser mozilla):




Modul 3





Hallo, Siswa SMK BIMA - Bojonegoro




Tidak ada komentar:

Posting Komentar